Senin, 09 Oktober 2017

BAB IV Nilai Waktu Uang




Nilai uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Ada beberapa pakar yang mengatakan bahwa pada dasarnya manajemen keuangan merupakan aplikasi dari konsep nilai waktu uang !

Sebuah contoh kecil :
Kenaikan pangan dimasyarakat, seringkali masyarakat menyimpulkan bahwa hal ini dikarenakan pasokan pangan mulai langka, tetapi apabila hal ini dicermati kenaikan pangan ini diakibatkan oleh adanya peredaran uang (nilai uang yang semakin menurun)
A.FUTURE VALUE
NILAI MATA UANG DI MASA MENDATANG UNTUK ALIRAN KAS TUNGGAL
Uang sebesar Rp 1.000 saat ini (awal tahun) diinvestasikan ke tabungan dengan bunga 10% berapa uang kita setahun mendatang?lima tahun mendatang?

Dimana : FV = nilai masa mendatang
PO = nilai saat ini
                    r    = tingkat bunga
persoalan diatas bisa dipecahkan dengan menggunakan formula (1) diatas sebagai berikut :
FV1 = 1000 (1+0,1)1 = 1000 (1,1) = 1.100
 Jika periode tidak hanya satu tahun, tetapi beberapa tahun maka formula (1) diatas bisa diubah menjadi sebagai berikut
FVn = Pvo (1+ r)²
dimana :
FVn = nilai masa mendatang (tahun ke – 1)
PVo = nilai ssat ini
r = tingkat bunga
n = jangka waktu 
kembali ke persoalan diatas (rp 1.000,00 diterima pada awal tahun)., berapa nilai uang kita dua dan lima tahun mendatang ?
dua tahun mendatang :  FV2 = 1000 (1+0,1)2= 1.210
lima tahun mendatang : FV5 = 1000 (1+0,1)5 = 1000 (1,1)5 = 1.610,51
Nilai Mata Uang mendatang
Periode

1
2
3
4
5
1%

1,0100
1,0201
2%

1,0200
1,0404
10%

1,1000
1,2100
1,3310
1,4641
1,6105
11%

1,1200
1,2544
1,4049
1,5735
1,7623






Nilai Masa Mendatang Untuk Seri Pembayaran (Future Value Annuity)
Perhatikan bahwa kita tidak bisa menggandakan hanya satu aliran kas, tetapi beberapa aliran kas. Persoalan diatas juga bisa dituliskan sebagai berikut ;
   FV4 = 1000 (1+0,1)3 + 1000 (1+0,1)2+1000(1+0,1)1 + 1000 = 4.641
Aliran kas pada tahun terakhr belum sempat digandakan, karena itu nilainya tetap Rp 1.000,00. Formula untuk menghitung nilai masa mendatang adalah sebagai berikut ;

Atau gunakan rumus:
FVn = [(1 + r)á´º- 1] / 0,1

X = jumlah pembayaran kas untuk tiap periode
r  = tingkat bunga
n = jumlah periode
dengna menggunakan formula (5) diatas bisa menghitung persoalan diatas sebagai berikut
FV4 = 1000 (1+0,1)4-1/0,1 = 4641
B.       Nilai Sekarang (Present Value)

Nilai Sekarang Untuk Aliran Kas Tunggal
nilai sekarnag merupakan kebalikan dari nilai kemudian , apabila dalam nilai masa mendatang kita melakukan pengandaan, dalam present value,kita melakukan proses pendiskontoan (discounting present)
SIMPLE INTEREST (DIBUNGAKAN SATU KALI)
Rumus:
PVn = Pvo (1+ r)n
PVn = nilai kemudian
Pvo = nilai sekarang
r = tingkat bunga
n = jumlah periode


Nilai Sekarang Untuk Seri Pembayaran Kas (Annuity)
Nilai sekarang untuk periode terbatas.
Contoh : kita akan menerima pembayaran sebesar Rp 1.000 per tahun mulai akhir tahun ini (tahun ke I ) selama 4x. berapa nilai sekarang dan aliran kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ?
PV = [ C – C / (1 + r)n]r
C = aliran kas per periode
r = tingkat diskonto
n = jumlah periode
PV = PV aliran kas mendatang
PV = [1.000 – 1.000 / (1 + 0,1)4] / 0,1
= 1.000 – 683,0135 / 0,1
= 3.169,9
Ketika kas dibayar awal periode dengan perhitungan akan menerima Rp 1.000 per tahun selama 4 tahun maka present value aliran kas tersebut.
PV = [{C – (C / (1 + r)n )} / r ] (1 + r)
PV = [{1.000 –1.000 (1 + 0,1)4 )} / 0,1 ] (1 + 0,1)
= 3.486,9
Jadi nilai kas 3.486,9, yang dibayar pada awal periode.
·            Nilai sekarang untuk kas yang tidak sama besarnya.
Dalam beberapa situasi kita akan menerima kas yang besarnya tidak sama untuk setiap periode. Misalkan kita akan menerima kas selama 4 tahun besarnya Rp 1.000, Rp 1.500, Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk tahun 1,2,3 dan 4. Pembayaran kas Dilakukan pada akhir periode berapa nilai kas tersebut saat ini ?
PV = + + +
= 5.700,4
·            Nilai sekarang untuk periode tidak terbatas.
PV = C / r
C = Aliran Kas
r = Tingkat Diskonto
·            Nilai sekarang yang tidak terbatas, aliran kas tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tertentu.
Contoh : suatu saham membagikan deviden pada awal tahun sebesar Rp 1.000. perusahaan tersebut akan meningkatkan deviden sebesar 5% per tahun untuk periode tidak terhingga dengan tingkat diskonto 5%. Berapa PV ?
PV = dengan asumsi r > 9
PV = 21.000
C.ANNUITY ( NILAI MASA DATANG DAN MASA SEKARANG )
ANNUITY : Suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu
FV =  Ko
Keteragan :
FV       = Future Value / Nilai Mendatang
Ko       = Arus Kas Awal
r           = Rate / Tingkat Bunga
n          = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita akan mendapat :
FV = 1.000.000
FV = 1.100.000 rupiah
Nilai Majemuk Anuitas adalah Nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu.
Rumus:
Sn  =  a [ ( 1 + i )n-1 + … + ( 1 + i )1 + ( 1 + i )0 ]
Keterangan :
a          = Jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn        = Jumlah yang diterima pada akhir periode
Nilai Tunai Anuitas adalah Nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu.
Rumus :
NT An = Amortisasi Pinjaman adalah Pembayaran tahunan untuk mengakumulasikan sejumlah  dana (uang) di waktu yang akan datang.
Keterangan :
CVIF  =  Compound value interest factor atau Jumlah majemuk dari suku bunga selama periode ke n

D.      TINGKAT BUNGA EFEKTIF ( TEBE)
Tingkat bunga yang memperhitungkan proses pengandaan yang lebih dari sekali.
TEBE = (1 = r /  - 1

E.      APLIKASI NILAI WAKTU UANG
Ø  Pinjaman Amortisasi
Ø  Present Value Suatu  Seri Pembayaran
Ø  Future Value Seri Pembayaran
Ø  Present Valau Antara Dua Periode
Ø  Analisis Komponen Tabungan Dari Tawaran Asuransi

Senin, 02 Oktober 2017

BAB III PASAR KEUANGAN



BAB III
PASAR KEUANGAN



Pasar keuangan dapat diartikan sebagai tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus) dan pihak kekurangan dana (defisit) dan terjadi suatu transaksi.

Dengan definisi lain :

Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi), Dalam sekuritas komoditas dimungkinkan dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam seperti produk pertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya.
Dalam dunia keuangan, pasar keuangan ini meliputi:
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4)
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :

1. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.

        Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:

         1.Bursa reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES)
2.Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.

Jenis-jenis pasar keuangan
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :
Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi :
  1. pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan merupakan sarana perdagangan saham.
  2. Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.
  3. Pasar komoditi, yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
  4. Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi.
  5. Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola risiko keuangan.
  6. Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasi kontrak berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang .
  7. Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.
  8. pasar valuta asing, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing
           Manfaat pasar keuangan
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.
Ilustrasi pada tabel dibawah ini dapat menjelaskan hubungan antara pasar keuangan dan peminjam serta pemberi pinjaman :


Hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman Perantara keuangan Pasar keuangan Peminjam
Individu
Perusahaan
Banks
Perusahaan Asuransi
Dana Pensiun
Reksadana
Antarbank
Bursa efek
Pasar uang
Pasar obligasi
Valuta asing
Individu
Perusahaan
Pemerintah pusat
Pemerinmtah daerah
Perusahaan publik


Pemberi pinjaman

Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:


Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilki struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi pemberi pinjaman dibanding meminjam uang.

Peminjam

  •  Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
  • Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis. 
  •  Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
  • Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
  • Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.